Begasing

Permainan Tradisional Dayak yang Menantang

Info Cepat

Asal

Suku Dayak Tonyooi Benuaq, Kalimantan

Pemain

2 orang atau lebih

Durasi

Menyesuaikan durasi lamanya gasing berputar

Jenis Permainan

Permainan Tradisional

Apa Itu Begasing?

Begasing adalah permainan tradisional masyarakat Dayak yang menggunakan gasing sebagai alat utama. Permainan ini memiliki dua teknik utama yaitu untuk memutas dan menumbuk. Begasing tidak hanya sekedar permainan tetapi juga mengandung nilai-nilai budaya dan sering ditampilkan dalam berbagai acara adat dan festival budaya.

Bahan Pembuatan Gasing

Kulit pohon terap - Diambil dari pohon terap yang tinggi besar (mirip daun sukun). Kulitnya dirajut dan dikeringkan untuk diolah menjadi tali gasing.

Kayu Ulin/Bengris/Akar khusus - Kadang juga menggunakan akar pohon tertentu yang memiliki karakteristik khusus untuk membuat gasing yang lebih kuat.

Tali dari kulit pohon - Tali yang digunakan untuk memutar dan melempar gasing juga terbuat dari serat alam yang diolah secara tradisional.

Teknik Permainan

Teknik Melempar - Gasing dililit dengan tali kemudian dilempar dengan teknik tertentu agar berputar dengan stabil dan lama.

Teknik Menumbuk - Dalam versi permainan yang lebih kompetitif, gasing digunakan untuk menumbuk atau memukul gasing lawan hingga keluar dari arena.

Teknik Bertahan - Pemain juga mengembangkan teknik agar gasingnya dapat berputar paling lama dan tidak mudah dijatuhkan oleh lawan.

Proses Pembuatan

Pengambilan bahan - Kulit pohon terap atau akar khusus dipilih dan dipotong dengan hati-hati.

Perajutan - Kulit kayu dirajut dengan teknik khusus membentuk gasing yang simetris dan seimbang.

Pengeringan - Gasing yang telah dibentuk dijemur hingga kering sempurna untuk mendapatkan kekuatan dan keawetan.

Penyempurnaan - Gasing yang sudah kering kemudian dihaluskan dan disempurnakan bentuknya agar dapat berputar dengan optimal.

Konteks Budaya

Pertunjukan seni - Begasing sering ditampilkan sebagai bagian dari pertunjukan seni dan budaya Dayak.

Ritual adat - Dalam beberapa komunitas, begasing memiliki nilai spiritual dan menjadi bagian dari ritual tertentu.

Pameran budaya - Sebagai warisan budaya, begasing sering dipamerkan dalam festival-festival budaya.

Kampung budaya - Di kampung-kampung budaya, begasing diajarkan kepada generasi muda sebagai bagian dari pelestarian tradisi.

Fakta Menarik

Simbol Kejantanan dan Keuletan

Bagi masyarakat Dayak Tunjung Benuaq, begasing bukan sekadar permainan, tetapi juga menjadi simbol ketangkasan, kekuatan, dan keuletan laki-laki. Pemain dianggap memiliki kemampuan fisik dan mental yang kuat.

Ritual dan Adat

Dalam beberapa tradisi, begasing dimainkan bukan hanya untuk hiburan, tetapi juga dalam rangkaian upacara adat atau perayaan panen. Permainan ini melambangkan keceriaan, persatuan, dan kekuatan komunitas.

Nilai Sosial

Permainan begasing menjadi ajang berkumpul, mempererat persaudaraan, sekaligus mengajarkan nilai sportivitas dan strategi. Biasanya dimainkan saat sore atau ketika ada pesta rakyat.