Tarian Sakral Penyambutan Arwah Leluhur Suku Dayak Tonyooi Benuaq
Suku Dayak Tonyooi Benuaq, Kalimantan Timur
Para Penari Terlatih dengan Izin Adat
Upacara Kuangkai (Ritual Kematian)
Tarian Sakral & Ritual Penghormatan Arwah
Tari Ramak adalah sebuah tarian sakral dan magis yang berasal dari Suku Dayak Tonyooi Benuaq. Tarian ini merupakan bagian sentral dari upacara adat Kuangkai, yaitu upacara kematian tingkat tertinggi dan terbesar dalam tradisi Dayak Benuaq.
Ramak secara harfiah berarti "menghidupkan" atau "membangkitkan". Tarian ini bertujuan untuk mengantarkan dan menyambut arwah leluhur yang telah meninggal ke alam keabadian (Lumuut Tatu) agar mencapai kedamaian dan tidak mengganggu keturunan yang masih hidup.
Penyambung dunia nyata dan alam baka - Menjembatani hubungan antara manusia dan leluhur.
Penghormatan terakhir - Bentuk bakti dan penghormatan kepada mendiang.
Keseimbangan kosmis - Menjaga harmoni antara dunia manusia dan alam roh.
Perlindungan - Melindungi keluarga dari gangguan roh-roh yang mungkin mengganggu.
Gerakan dinamis dan ekspresif - Penari menari dengan energik dan lincah.
Menirukan burung Enggang - Gerakan terinspirasi dari burung yang dimuliakan.
Improvisasi dalam trance - Penari sering dalam keadaan kerasukan spiritual.
Ekspresi magis - Visualisasi perjalanan arwah menuju alam keabadian.
Sampe - Alat musik petik khas Dayak.
Gendang (Kendang) - Pengatur irama dan pembangkit semangat.
Irama cepat dan berulang - Membantu penari mencapai kondisi trance.
Mantra dan doa-doa - Bacaan khusus selama tarian berlangsung.
Busana tradisional - Ta'a untuk wanita dan sapeq sapaq untuk pria.
Pakaian biasa - Dilengkapi dengan ikat kepala berwana putih.
Pengetahuan tentang Tari Ramak diturunkan secara lisan dari generasi ke generasi, menjadikannya warisan budaya takbenda yang sangat berharga.
Yang ditampilkan untuk wisatawan biasanya adalah versi teatrikal yang sudah "dibersihkan" dari unsur magisnya, untuk menghormati nilai-nilai sakral tarian asli.