Warisan Budaya Dayak yang Memukau
Suku Dayak Tonyooi Benuaq, Kalimantan Timur
Biasanya 3-5 orang
Acara Engkuni (Ritual Adat)
Tarian Penyembahan & Ritual Penghormatan
Tari Ngelewai adalah tarian penyembahan dan penghormatan kepada leluhur yang berasal dari Suku Dayak Tonyooi Benuaq. Tarian ini merupakan warisan leluhur yang dilakukan dalam acara Engkuni, sebuah ritual adat penting dalam masyarakat Dayak.
Tarian ini menggunakan kain kuning atau batik sebagai properti utama, melambangkan kesucian dan penghormatan. Gerakan-gerakan dalam Tari Ngelewai dilakukan dengan lambat dan penuh khidmat, mencerminkan rasa hormat yang mendalam terhadap leluhur dan warisan budaya yang diturunkan dari generasi ke generasi.
Penghormatan kepada leluhur- Menghormati warisan dan jasa leluhur yang telah meninggalkan tradisi.
Penyembahan spiritual- Bentuk bakti dan penyembahan kepada roh leluhur.
Pelestarian warisan budaya- Menjaga dan melestarikan tradisi yang diwariskan turun-temurun.
Keseimbangan kosmis - Menjaga harmoni antara dunia manusia dan alam roh leluhur.
Gong besar - Penentu tempo utama, menciptakan suasana sakral dan magis.
Gendang (Tawaq/Kedireq) - Memberikan ritme yang mengiringi gerakan tari dengan pola tertentu.
Kelentangan (gong kecil berderet) - Menambah variasi bunyi dan irama magis dalam pertunjukan.
Sampeq (alat musik petik Dayak) - Kadang dimainkan untuk memperkaya nuansa mistis dan budaya.
Baju adat hitam dengan hiasan manik-manik - Warna hitam melambangkan kesakralan, manik-manik melambangkan keindahan dan status sosial.
Tutup kepala dengan bulu enggang atau ayam hutan - Melambangkan hubungan manusia dengan alam dan roh leluhur.
Gelang dan kalung manik-manik - Sebagai pelindung diri penari dari roh jahat.
Selendang/kain panjang - Properti dalam gerakan tari yang simbolis, misalnya untuk menghalau roh jahat atau mengundang roh baik.
Mandau (kadang digunakan) - Simbol kekuatan dan penjaga dari ancaman roh jahat.
Piring, mangkok, tempayan - Wadah untuk sesajen, air, dan minuman ritual.
Obor atau lampu minyak - Sebagai penerang dan simbol cahaya penuntun roh leluhur.
Tongkat kayu/bambu hias - Digunakan balian (dukun) sebagai penyalur energi spiritual atau penghubung ke dunia roh.
Variasi gerakan dalam Tari Belian yang memiliki makna spiritual
Tahun diperkirakan usia tradisi Tari Belian dalam budaya Dayak
Jenis Tari Belian yang berbeda berdasarkan fungsinya