Tarian Tradisional Penyambutan Suku Dayak di Kalimantan Timur
Suku Dayak Tonyooi Benuaq, Kalimantan Timur
Musik agak cepat dan dinamis
Acara adat, penyambutan tamu, perayaan
Bisa tunggal, berpasangan atau kelompok
Tari Gantar adalah tarian tradisional dari Suku Dayak Tonyooi Benuaq di Kalimantan Timur yang biasanya dipentaskan untuk menyambut tamu agung atau dalam upacara adat tertentu. Tarian ini menggambarkan keramahan dan kegembiraan masyarakat Dayak dalam menyambut tamu.
Nama "Gantar" berasal dari kata "gantar" yang berarti mengantar atau menyambut. Tarian ini menggunakan properti utama berupa bambu yang diisi biji-bijian (senarik) dan tongkat kayu (kusak) yang menghasilkan bunyi ritmis ketika digerakkan.
Pada masa lalu, Tari Gantar sering ditampilkan dalam acara keramaian atau kegiatan bersama yang berhubungan dengan kegiatan pemerintah seperti perayaan kemerdekaan (17 Agustusan). Tarian ini menjadi sarana hiburan dan pemersatu masyarakat.
Simbol penyambutan - Ungkapan rasa hormat dan gembira menyambut tamu.
Ekspresi kegembiraan - Perwujudan sukacita dalam kebersamaan.
Simbol persatuan - Mencerminkan kekompakan masyarakat Dayak.
Pelestarian budaya - Menjaga warisan leluhur tetap hidup.
Senarik - Bambu yang diisi biji-bijian yang menghasilkan bunyi.
Kusak - Tongkat kayu yang digunakan sebagai properti menari.
Busana tradisional - Pakaian adat Dayak dengan aksesoris khas.
Irama musik - Musik pengiring dengan tempo agak cepat.
Gerakan mengayun - Mengayunkan senarik dan kusak dengan ritmis.
Langkah dinamis - Langkah kaki yang energik dan bersemangat.
Pola lantai - Formasi berubah-ubah sesuai iringan musik.
Ekspresi wajah - Wajah senyum, ceria dan bersahabat.
Nilai sosial - Mempererat hubungan antarwarga dan dengan tamu.
Nilai historis - Melestarikan tradisi turun-temurun.
Nilai spiritual - Bagian dari upacara adat tertentu.
Nilai edukasi - Mengajarkan keramahan dan penghormatan.
Tari Gantar merupakan simbol keramahan masyarakat Dayak. Setiap gerakan dan properti yang digunakan memiliki makna mendalam tentang penyambutan dan penghormatan terhadap tamu.
Bambu yang diisi biji-bijian (senarik) dalam Tari Gantar tidak hanya berfungsi sebagai properti visual tetapi juga alat musik perkusi yang menghasilkan irama khas ketika digoyangkan.
Meski berasal dari tradisi kuno, Tari Gantar terus berkembang dan sering ditampilkan dalam berbagai acara modern seperti festival budaya, penyambutan pejabat, dan even pariwisata.